Kupas Tuntas Wawancara Kerja Bhs. Inggris
Tips Kupas Tuntas Wawancara Kerja Bahasa Inggris
1. “Tell Me About Your Self!”. Pertanaan ini merupakan pertanyaan klise yang paling populer pada tahap wawancara kerja dalam bahasa inggris. Dalam hal ini Anda harus dapat mendiskripsikan diri Anda dengan singkat, baik dari sisi pribadi maupun profesional. Ceritkan tentang hal-hal yang telah Anda kerjakan, berhubungan dengan pekerjaan yang Anda lamar. Ceritakan dengan urutan masa lalu sampai dengan saat ini. Dan satu hal yang paling penting adalah jujur. Sebagai contoh misalnya seperti berikut ini : “I’m an experienced communications specialist with extensive knowledge of public information tools and techniques. I’ve developed comprehensive communication plans for major public events, written dozens of articles accepted by worldwide publications, and created specialized educational programs for adults and students. I am always eager to learn new methods and procedures, and have implemented continuous improvement techniques in my past positions that saved money and increased productivity. I like working with people and enjoy group projects, but am also a self-starter who doesn’t mind working on my own. I’m a volunteer with the local chapter of Special Olympics and enjoy participating in community events. My goals are to complete my Master’s Degree and broaden my experiences with community relations.”
2. “What experience do you have in this field?”. Sampaikan spesialisasi Anda/proyek yang pernah Anda kerjakan yang berhubungan dengan pekerjaan yang anda lamar. Namun apabila Anda tidak memilikinya, sebisa mungkin segera ditutup
3. “What do you know about this organization?”. Merupakan salah satu pertanyaan yang pewawancara perggunakan untuk mengetahui sejauh mana Anda mengenal perusahaan tempat Anda melamar. Untuk itu anda bisa menyiapkan diri dengan mempelajari profil perusahaan atau permasalahan-permasalahan hangat terkait dengan perusahaan tersebut melalui browsing internet atau brosur-brosur yang dapat Anda dapatkan di bagian front office, banking hall, dsb.
4. “Why do you want to work for this organization?”. Pertanyaan ini membutuhkan jawaban yang bersifat mendalam bergantung seberapa jauh Anda memahami perusahaan dan job requirement yang ditawarkan. Selain itu, Anda dapat melengkapinya dengan jawaban yang dihubungkan dengan company career path dan tujuan karir jangka panjang pekerjaan Anda
5. “Explain how you would be an asset to this organization?”. Pertanyaan ini memberikan kesempatan kepada Anda untuk menguraikan kelebihan-kelebihan terkait dengan pekerjaan yang Anda lamar.
6. “Why should we hire you?”. Hampir mirip dengan pertanyaan no.5, sampaikan aset kelebihan Anda yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Namun jangan terpancing untuk menyebutkan/membandingkan kadidat-kandidat yang lain dengan diri Anda.
7. “Why do you want this position?”. Kembali, pengetahuan Anda tentang perusahaan ini dituntut untuk memberikan jawaban terbaik, yang akan membuat Anda unggul dibanding kandidat yang lain. Jelaskan spesifikasi kemampuan Anda sangat sesuai dengan visi & misi perusahaan. Misalnya, apabila anda pernah bekerja pada posisi sama di perusahaan sebelumnya, sampaikan bahwa Anda sangat berkeinginan meningkatkan kemampuan dan pengalaman yang telah Anda miliki, sehingga nantinya dapat memberikan kontribusi posisitf bagi perusahaan tersebut.
8. “Are you applying for other jobs?”. Pertanyaan ini sebetulnya hanya merupakan pancingan untuk mengatahui seberapa mantab Anda terhadap perusahan tersebut. Untuk itu, Anda jangan terlalu lama ‘bermain’ di area ini, segera akhiri pertanyaan itu dengan jawaban “No, I am not!”
9. “What motivates you to do your best on the job?”. Pertanyaan ini sebenarnya mengarah kepada diri pribadi dan karakter Anda, namun contoh bagus dan sederhana dalam menjawab pertanyaan ini adalah Challenge (tantangan), Achievement (prestasi) dan Recognition (pengakuan diri). Ketiga jawaban singkat di atas akan dapat mencerminkan bahwa Anda seorang yang berdedikasi.
10. “Do your skills match this job or another job more closely?”. Yakinkan pada pewawancara bahwa Anda hanya tertarik pada satu posisi jabatan yang ditawarkan. Kalaupun Anda sejujurnya tertarik pula dengan posisi lain, hal ini tidak perlu disampaikan. Sekali lagi pertanyaan ini dipergunakan untuk menilai kesungguhan Anda terhadap posisi yang ditawarkan dan kesiapan Anda bekerja.
11. “What kind of salary do you need?”. Merupakan pertanyaan yang pasti diutarakan pewawancara di akhir sesi wawancara kerja. Pertanyaan ini cenderung membebani dan relatif sulit untuk dijawab. Sehingga sebisa mungkin tidak dijawab. Namun apabila pewawancara memaksa, Anda dapat menjawabnya seperti ini: “I think that’s a tough question. Because I think it depend on the deatil of the job. So, Can you tell me the range for this position? “
12. “Are you a team player?”. Jawabannya harus, “Yes, I am”. Karena dalam suatu organisasi perusahaan, anda sudah merupakan bagian dari sebuah tim besar, untuk itu Anda haruslah mampu dan dituntut untuk dapat bekerja sama dan berkomunikasi dengan seluruh lini/unit kerja. Menyampaikan peran dan pengalaman Anda dalam sebuah tim, akan memberikan nilai tambah.
13. “What kind of person would you refuse to work with?”. Jangan menganggap remeh pertanyaan ini dan jangan terpancing untuk menyebutkannya. Karena begitu Anda menyebutkan kriterianya satu per satu, maka Anda akan dinilai sebagai seorang yang cengeng/perengek (whiner) yang nantinya akan mencerminkan diri Anda sebagai seorang yang disloyalty terhadap perusahaan atau bekerja dengan berorientasi pada individu. Anda dapat menjawabnya dengan, “There is no person’s character that I don’t want to work with. I can work with everone”
14. “Tell me about a problem you had with a supervisor!”. Ini merupakan pertanyaan jebakan. Hanya merupakan testing, apakah Anda akan menjelek-jelekan atasan-atasan Anda sebelumnya. Karena apabila Anda dapat membuka aib dan kejelakan atasan Anda sebelumnya, bukan tidak munkin Anda akan menjelek-jelekan atasn Anda yang baru, suatu ketika. Untuk itu, tetap berpikir positif dan hapus memori-memori anda apabila Anda memang pernah bermasalah dengan atasan Anda sebelumnya.
15. “What is your greatest strength?”. Banyak jawaban untuk pertanyaan ini juga bagus, namun alangkah baiknya jika lebih difokuskan kepada hal-hal yang berhubungan dengan dunia kerja seperti : “my ability to prioritize, my problem-solving skills, my ability to work under pressure, my ability to focus on projects, my professional expertise, my leadership skills, my positive attitude”.
16. “What is your greatest weakness?”. Hati-hati dengan pertanyaan ini. Untuk menggali kelemahan Anda tersebut agar Anda sampaikan, Anda bisa menjawabnya melalui pernyataan-pernyataan sikap-sikap positif misalnya seperti “I tend to expect others to work as hard as I do,” atau “I’m a bit of a perfectionist.” Lanjutkan dengan penjelasannya : “I’ve had trouble delegating duties to others because I felt I could do things better myself. This has sometimes backfired because I’d end up with more than I could handle and the quality of my work would suffer. But I’ve taken courses in time management and learned effective delegation techniques, and I feel I’ve overcome this weakness.” Dengan demikian Anda telah menyampaikan kelemahan Anda sekaligus Anda telah berhasil menanganinya sendiri.
17. “Tell me about your dream job”. Hindari jawaban pekerjaan yang spesifik. Jawaban yang terbaik misalnya adalah seperti “A job where I love the work, like the people, can contribute and can’t wait to get to work“.
18. “What has disappointed you about a job?” . Jawaban terbaik dari pertanyaan ini adalah “The jobs which is not enough of a challenge“.
19. “What qualities do you look for in a boss?“.Jawablah selalu dengan jawaban positif. Namun jawaban yang paling aman dan paling polulair adalah : knowledgeable, a sense of humor, fair, loyal to subordinates and holder of high standards. Karena semua boss berfikir mereka pasti telah memiliki kriteria tersebut.
20. “Tell me about your ability to work under pressure!”. Sampaikanlah bahwa terkadang Anda dapat berkembang ketika bekerja di bawah tekanan dan deadline. Berikan beberapa contoh kasus dimana Anda dapat berkembang dan mempelajari sesuatu atau hal baru yang belum pernah Anda ketahui sebelumnya, ketika pada saat yang sama Anda dituntut menyelesaikannya dengan batasan waktu.
21. “Why do you think you would do well at this job?”. Sampaikan beberapa alasan yang intinya tentang skills, interest dan experience. Misalnya ketika Anda melamar sebagai seorang geologist, uraikan bahwa Anda adalah lulusan berlatar belakang teknik geologi (skill) dan Anda aktif sebagai anggota hiking (interest) ketika masih kuliah atau Anda pernah magang kerja sebagai geologist di perusahaan multinasional.
22. “What is more important to you: the money or the work?”. Jawaban yang paling tepat dan tidak ada yang lebih baik selain : “Money is always important, but the work is the most important.”
23. “Are you willing to work overtime? Nights? Weekends?” Jawaban dari pertanyaan ini, sepenuhnya terserah Anda. Poinya adalah jujur, jangan hanya karena Anda ingin sekali diterima di posisi ini Anda rela menyatakan sanggup kerja lembur. Karena apapun jawaban yang anda berikan pada tahap wawancara ini, akan dijadikan pegangan pewawancara selanjutnya.
24. “Would you be willing to relocate if required?”. Yang perlu Anda lakukan adalah berfikir jernih, mempertimbangkan masak-masak kalau perlu berdiskusi terlebih dahulu dengan keluarga jauh hari sebelum tahap wawancara dilaksanakan, sehingga tidak menimbulkan kebimbangan ketika masuk dalam tahap wawancara yang - selalu - membutuhkan jawaban cepat, tangkas dan tepat, ataupun permasalahan di kemudian hari.
25. “What have you learned from mistakes on the job?”. Sampaikan bahwa anda sangat concern dengan hal tersebut. Hal yang telah anda lakukan dalam menghadapinya adalah 1) mengambilnya sebagai pengalaman yang akan memperkaya khasanah pengalaman Anda 2) Tidak mencari pembenaran dan tidak terjebak kepada poin siapa yang bersalah, namun mencoba untuk mencari solusi permasalahan tersebut. Masa lalu memang penting tapi tidak untuk diperdebatkan, yang terpenting adalah masa depan yang lebih baik.
26. “Do you think you are overqualified for this position?”. Menyatakan bahwa kualifikasi Anda telah sesuai dengan posisi yang ditawarkan, merupakan jawaban tepat dan sekaligus mampu menampilkan Anda sebagai seorang yang menghargai kemampuan dan kualifikasi Anda
27. “How do you propose to compensate for your lack of experience?”. Pertama, pewawancara tidak akan pernah tahu pengalaman Anda apabila tidak pernah Anda sampaikan, untuk itu sampaikanlah (jika ada). Apabila anda memang seorang fresh graduate, sampaikan bahwa Anda seorang yang cepat memperlajari hal baru (quick learner) dan pekerja keras (hard worker)
28. “What position do you prefer on a team working on a project?”. Dalam hal ini Anda perlu jujur. Apabila memang Anda mampu dan memiliki kualifikasi, tampilkan diri anda.
29. “What is the toughest problem you’ve had to face, and how did you overcome it?”. Berikan contoh spesifik permasalahan, dimana anda menggunakan kemampuan dan keahlian anda untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Semakin besar permasalahan yang pernah Anda hadapi, tentunya semakin baik. Berikan penekanan kepada hasil positif yang telah Anda raih dari pengalaman tersebut. Sampaikan pula bahwa hal tersebut tidak terlepas dari kerjasama tim, namun tentu saja Anda perlu menggaris bawahi peran Anda di sana
30. “Do you have any questions for me?”. Sebisa mungkin Anda telah menyiapkan pertanyaan pada sesi ini, karena pertanyaan Anda dapat mencerminkan seberapa anusiasme Anda untuk menjadi bagian dari perusahaan tersebut. Beberapa pertanyaan yang dapat Anda sampaikan misalnya seperti: 1) When do you expect to make your final decision? 2) How soon will I be able to be productive? 3) What do you enjoy most about working here? 4) Is there anything I’ve mentioned that makes you think I’m not the best candidate for this job?
Namun jangan pernah mencoba menyampaikan 1) pertanyaan yang menunjukan bahwa Anda belum memahami perusahaan tempat Anda melamar. 2) pertanyaan yang justru berhubungan dengan Anda seperti “When will I be eligible for my first raise?” atau “How often will I be subjected to a performance review?”. Karena alih-alih memperoleh nilai lebih, Anda justru akan menghancurleburkan nilai yang telah Anda raih dengan susah payah sedari tahap awal wawancara berlangsung.
0 komentar:
Posting Komentar